Dolar Terkatrol Komentar The Fed, Mata Uang Asia Berjuang Raih Momentum
Thursday, March 28, 2024       15:25 WIB

Ipotnews - Mata uang emerging Asia berjuang untuk mendapatkan momentum, Kamis, dan sebagian besar pasar saham melemah karena investor memilih untuk membukukan keuntungan menjelang long weekend, sementara dolar AS menguat setelah komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve.
Won Korea Selatan menguat 0,2%, sehari setelah merosot ke level terendah sejak November. Rupiah terakhir turun 0,1%, bertahan di level terendah dalam hampir lima bulan, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (28/3).
Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, melesat setelah Gubernur Fed Christopher Waller mengisyaratkan tidak perlu terburu-buru menurunkan suku bunga kebijakan karena data inflasi yang kuat tahun ini. Terakhir, indeks tersebut naik 0,1% menjadi 104,490.
Yen Jepang sedikit berubah. Penurunan singkat mata uang itu ke level terendah dalam 34 tahun mendekati 152 per dolar, Rabu, memicu pertemuan darurat tiga otoritas moneter utama negara tersebut untuk mencegah kejatuhan lebih lanjut.
Di China, otoritas berusaha memitigasi dampak depresiasi yen terhadap yuan, yang mencapai titik terendah dalam empat bulan, pekan lalu. Yuan sedikit berubah di 7,2274 pada sesi Kamis.
"Mata uang Asia terus mengambil isyarat dari pergerakan RMB, JPY dan USD. Sampai batas tertentu, masih ada ketidakpastian pada RMB dan bias yang berkembang bahwa mungkin ada pelemahan lebih lanjut dalam JPY, mengingat ekspektasi terhadap laju normalisasi kebijakan BoJ yang lambat dan stabil (mengesampingkan risiko intervensi)," kata Christopher Wong, analis OCBC .
"Secara keseluruhan, seiring dengan tidak terburu-burunya the Fed untuk melakukan pemotongan suku bunga, FX Asia mungkin akan tetap berada di bawah tekanan untuk sementara waktu."
Di pasar ekuitas, indeks saham Singapura, yang merupakan salah satu indeks saham dengan kinerja terburuk di kawasan sepanjang tahun ini, kehilangan 0,7%, membalikkan beberapa kenaikan pada sesi sebelumnya.
Saham Thailand melemah 0,2% setelah menguat selama dua hari, karena Kementerian Perindustrian mengatakan output manufaktur negara tersebut turun selama 17 bulan berturut-turut pada Februari.
Di tempat lain, saham India melonjak sebanyaknya 1,1% ke level tertinggi dua minggu. Indeks saham Indonesia, Korea Selatan dan Taiwan turun antara 0,3% hingga 0,5%.
Pasar di Malaysia dan Filipina tutup untuk hari libur nasional. Pasar di India, india, Singapura, Indonesia dan Filipina akan tutup pada sesi Jumat.
Minggu depan, fokus pasar akan tertuju pada keputusan kebijakan Reserve Bank of India, data PMI China, dan data inflasi dari Korea Selatan, Filipina, Indonesia dan Thailand. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Saturday, Apr 27, 2024 - 13:46 WIB
Emas Antam Naik Rp 7.000 Per Gram
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:50 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KKGI
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:45 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BBTN
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:41 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PTMP
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:38 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of CBUT
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:35 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASLC
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:31 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AALI
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:28 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of COCO